Call for Research Collaboration 2024, BRIN Akan Pilih 10 Tema Riset Sosial dan Humaniora

Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra telah membuka Call for Research Collaboration 2024 dengan tema

Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora (OR IPSH) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ahmad Najib Burhani menyatakan bahwa Call for Research Collaborations Rumah Program Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora (OR IPSH) pada tahun 2024, akan ada sepuluh tema yang dibuka. Sepuluh tema itu diharapkan akan memberikan kontribusi yang lebih komprehensif pada satu isu yang diteliti.

“Kita ingin itu tidak terpisah-pisah dan dirangkai menjadi satu bingkai, sehingga memudahkan digabung menjadi jalinan yang utuh untuk mendapatkan hasil yang komprehensif dan saling melengkapi satu sama lain,” ungkap Najib pada acara BRIN Insight Every Friday (BRIEF) dengan tema “Sosialisasi Call for Research Collaborations Rumah Program OR IPSH BRIN Tahun 2024”.

Dijelaskan Najib, Call for Research Collaborations Rumah Program Organisasi tahun 2024 juga akan mengutamakan team work dan collective of output, bukan individual champion. Karena itu hasil yang ditekankan adalah buku yang terdiri dari beberapa bab yang akan ditulis oleh tim yang terlibat di dalam tema-tema penelitian yang ada di OR IPSH. “Kita menyebutnya sebagai Call for Research Collaborations karena memang kita menekankan pada collaborations and congregations dalam proses pelaksanaan riset dan penulisan outputnya,” demikian katanya.

Khusus untuk Field Research, Najib berharap ada dua output yang akan dihasilkan pada akhir tahun 2024 nanti, yaitu bookchapter dan publikasi artikel di journal international. Pemilihan dua output ini didasarkan pada beberapa hal. Dijelaskannya, secara pragmatis, tim yang terdiri dari enam anggota tidak biasa di dalam ilmu sosial humaniora untuk membuat tulisan, karena itu akan ada dua tulisan di dalam satu tim. ”Yang pertama mempersiapkan untuk book chapter, yang satunya menulis artikel publikasi ilmiah,” imbuhnya.

Lebih lanjut Najib menerangkan, secara historis pun, dulu biasanya di dalam satu tim umumnya setiap peneliti menulis satu bab yang dilaporkan pada akhir tahun. Namun kali ini bukan satu orang, tetapi satu tim terdiri dari empat sampai enam orang membuat dua tulisan.

Maka Najib menyambung, di akhir tahun nanti, dengan naskah yang sudah dilakukan review, ada dua tulisan yang dipersiapkan. Hasilnya diharapkan setidaknya satu secara institusional yang berupa edited volume kedua secara individual sehingga tuntutan Hasil Kerja Minimal (HKM) bisa terpenuhi.

Najib juga menyampaikan skema guest research atau non field research. Dalam hal ini, satu output yang diminta yaitu bisa berupa book chapter atau artikel di journal internasional yang kredibel. Untuk proposal field research, dijelaskannya, ada sekitar 40 sampai 60 proposal yang akan diterima, sedangkan untuk non field research ada sejumlah 80 sampai 100 proposal.

Berbeda dari tahun sebelumnya, menurut Najib, Call for Research Collaborations 2024 ini tidak berdasarkan kepada expertis atau kepakaran para peneliti yang ada di dalam OR IPSH. Hal ini karena jumlahnya ada 500an orang, sehingga terlalu banyak. Demikian juga kalau didasarkan pada kelompok riset, juga cukup banyak, karena ada 49 kelompok riset yang terbagi di dalam 7 pusat riset yang ada di OR IPSH. ”Karena itu kita hanya memilih 10 tema yang bisa kita lakukan,” ujarnya beralasan.

Tentu saja, diakui Najib pemilihan ini terdapat kekurangannya, karena sejumlah tema dan kepakaran tidak bisa ditampung semuanya. Tetapi menurutnya, sudah disadari semua bahwa Rumah Program itu bukan dimaksudkan untuk memfasilitasi setiap peneliti, tetapi untuk menjawab beberapa persoalan baik yang berkaitan dengan dunia akademik maupun tuntutan dari pemerintah.

Selanjutnya Najib menerangkan bahwa secara rinci ada dua skema riset yaitu field reseach dan non field research. “Teman-teman, silakan mengajukan skema satu atau dua. Jadi satu orang peneliti bisa di dua tempat itu, tetapi untuk satu skema hanya bisa mengajukan satu proposal baik sebagai anggota maupun sebagai ketua,” ajaknya.

Najib menguraikan, bahwa dana untuk field riset yaitu maksimum 100 juta dengan personil 4 – 6 orang. Output-nya ada dua, yaitu publikasi ilmiah berupa book chapter dan journal internasional. Sementara untuk non field research diharapkan agar menganalisis data-data, misalnya data-data survey yang dilakukan oleh BPS, sensus penduduk, arsip, manuskrip dan sebagainya. Sehingga bukan sekadar berupa angka-angka dan data. Sedangkan dana non field research maksimum 20 juta dan outputnya seperti tersebut sebelumnya, boleh memilih berupa book chapter atau artikel journal terindex global.

Najib menerangkan juga, book chapter akan dibuat menjadi satu buku bersama-sama yang terdiri dari enam sampai 10 artikel yang akan kita kirimkan ke penerbit buku internasional. Ia juga menjelaskan syarat proposal lengkap yang masuk telah disahkan oleh Kepala Unit Kerja pengusul yang dikirimkan kepada Panitia Seleksi Proposal Rumah Program Tahun 2024 melalui e-proposal.

Di sesi berikutnya, Vera Bararah selaku Koordinator Perencana Program dan Anggaran OR IPSH menambahkan informasi secara rinci tentang Call for Research Collaboration tersebut dengan tema Rumah Program Ke-Indonesiaan dan Dinamika Kontemporer OR IPSH BRIN Tahun 2024. Ia menjelaskan beberapa hal teknis, seperti tentang Persyaratan Pengajuan Proposal OR IPSH 2024, Persyaratan Tim Riset, Jadwal Seleksi Proposal dan Pelaksanaan Kegiatan Riset, Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Riset, Format Proposal, Ketentuan Pembiayaan Field-Research dan Non-Field Research, dan Pengiriman Proposal Rumah Program OR IPSH Tahun 2024.

Seperti biasa, BRIEF ditutup dengan diskusi dan tanya jawab yang ditanggapi langsung oleh Vera. Banyak pertanyaan yang ditanggapi Vera dalam sesi tanya – jawab, terkait mekanisme dan persyaratan Rumah Program OR IPSH. Mereka tidak hanya dari periset di internal BRIN, namun juga di luar seperti dari universitas, serta institusi lain baik di Jakarta maupun di luar daerah. (ngd/ed:and,jml)

 Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora (OR IPSH) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ahmad Najib Burhani menyatakan bahwa Call for Research Collaborations Rumah Program Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora (OR IPSH) pada tahun 2024, akan ada sepuluh tema yang dibuka. Sepuluh tema itu diharapkan akan memberikan kontribusi yang lebih komprehensif pada satu isu yang diteliti.

“Kita ingin itu tidak terpisah-pisah dan dirangkai menjadi satu bingkai, sehingga memudahkan digabung menjadi jalinan yang utuh untuk mendapatkan hasil yang komprehensif dan saling melengkapi satu sama lain,” ungkap Najib pada acara BRIN Insight Every Friday (BRIEF) dengan tema “Sosialisasi Call for Research Collaborations Rumah Program OR IPSH BRIN Tahun 2024”.

Dijelaskan Najib, Call for Research Collaborations Rumah Program Organisasi tahun 2024 juga akan mengutamakan team work dan collective of output, bukan individual champion. Karena itu hasil yang ditekankan adalah buku yang terdiri dari beberapa bab yang akan ditulis oleh tim yang terlibat di dalam tema-tema penelitian yang ada di OR IPSH. “Kita menyebutnya sebagai Call for Research Collaborations karena memang kita menekankan pada collaborations and congregations dalam proses pelaksanaan riset dan penulisan outputnya,” demikian katanya.

Khusus untuk Field Research, Najib berharap ada dua output yang akan dihasilkan pada akhir tahun 2024 nanti, yaitu bookchapter dan publikasi artikel di journal international. Pemilihan dua output ini didasarkan pada beberapa hal. Dijelaskannya, secara pragmatis, tim yang terdiri dari enam anggota tidak biasa di dalam ilmu sosial humaniora untuk membuat tulisan, karena itu akan ada dua tulisan di dalam satu tim. ”Yang pertama mempersiapkan untuk book chapter, yang satunya menulis artikel publikasi ilmiah,” imbuhnya.

Lebih lanjut Najib menerangkan, secara historis pun, dulu biasanya di dalam satu tim umumnya setiap peneliti menulis satu bab yang dilaporkan pada akhir tahun. Namun kali ini bukan satu orang, tetapi satu tim terdiri dari empat sampai enam orang membuat dua tulisan.

Maka Najib menyambung, di akhir tahun nanti, dengan naskah yang sudah dilakukan review, ada dua tulisan yang dipersiapkan. Hasilnya diharapkan setidaknya satu secara institusional yang berupa edited volume kedua secara individual sehingga tuntutan Hasil Kerja Minimal (HKM) bisa terpenuhi.

Najib juga menyampaikan skema guest research atau non field research. Dalam hal ini, satu output yang diminta yaitu bisa berupa book chapter atau artikel di journal internasional yang kredibel. Untuk proposal field research, dijelaskannya, ada sekitar 40 sampai 60 proposal yang akan diterima, sedangkan untuk non field research ada sejumlah 80 sampai 100 proposal.

Berbeda dari tahun sebelumnya, menurut Najib, Call for Research Collaborations 2024 ini tidak berdasarkan kepada expertis atau kepakaran para peneliti yang ada di dalam OR IPSH. Hal ini karena jumlahnya ada 500an orang, sehingga terlalu banyak. Demikian juga kalau didasarkan pada kelompok riset, juga cukup banyak, karena ada 49 kelompok riset yang terbagi di dalam 7 pusat riset yang ada di OR IPSH. ”Karena itu kita hanya memilih 10 tema yang bisa kita lakukan,” ujarnya beralasan.

Tentu saja, diakui Najib pemilihan ini terdapat kekurangannya, karena sejumlah tema dan kepakaran tidak bisa ditampung semuanya. Tetapi menurutnya, sudah disadari semua bahwa Rumah Program itu bukan dimaksudkan untuk memfasilitasi setiap peneliti, tetapi untuk menjawab beberapa persoalan baik yang berkaitan dengan dunia akademik maupun tuntutan dari pemerintah.

Selanjutnya Najib menerangkan bahwa secara rinci ada dua skema riset yaitu field reseach dan non field research. “Teman-teman, silakan mengajukan skema satu atau dua. Jadi satu orang peneliti bisa di dua tempat itu, tetapi untuk satu skema hanya bisa mengajukan satu proposal baik sebagai anggota maupun sebagai ketua,” ajaknya.

Najib menguraikan, bahwa dana untuk field riset yaitu maksimum 100 juta dengan personil 4 – 6 orang. Output-nya ada dua, yaitu publikasi ilmiah berupa book chapter dan journal internasional. Sementara untuk non field research diharapkan agar menganalisis data-data, misalnya data-data survey yang dilakukan oleh BPS, sensus penduduk, arsip, manuskrip dan sebagainya. Sehingga bukan sekadar berupa angka-angka dan data. Sedangkan dana non field research maksimum 20 juta dan outputnya seperti tersebut sebelumnya, boleh memilih berupa book chapter atau artikel journal terindex global.

Najib menerangkan juga, book chapter akan dibuat menjadi satu buku bersama-sama yang terdiri dari enam sampai 10 artikel yang akan kita kirimkan ke penerbit buku internasional. Ia juga menjelaskan syarat proposal lengkap yang masuk telah disahkan oleh Kepala Unit Kerja pengusul yang dikirimkan kepada Panitia Seleksi Proposal Rumah Program Tahun 2024 melalui e-proposal.

Di sesi berikutnya, Vera Bararah selaku Koordinator Perencana Program dan Anggaran OR IPSH menambahkan informasi secara rinci tentang Call for Research Collaboration tersebut dengan tema Rumah Program Ke-Indonesiaan dan Dinamika Kontemporer OR IPSH BRIN Tahun 2024. Ia menjelaskan beberapa hal teknis, seperti tentang Persyaratan Pengajuan Proposal OR IPSH 2024, Persyaratan Tim Riset, Jadwal Seleksi Proposal dan Pelaksanaan Kegiatan Riset, Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Riset, Format Proposal, Ketentuan Pembiayaan Field-Research dan Non-Field Research, dan Pengiriman Proposal Rumah Program OR IPSH Tahun 2024.

Seperti biasa, BRIEF ditutup dengan diskusi dan tanya jawab yang ditanggapi langsung oleh Vera. Banyak pertanyaan yang ditanggapi Vera dalam sesi tanya – jawab, terkait mekanisme dan persyaratan Rumah Program OR IPSH. Mereka tidak hanya dari periset di internal BRIN, namun juga di luar seperti dari universitas, serta institusi lain baik di Jakarta maupun di luar daerah. (Humas BRIN)

News & Events

Call for Research Collaboration 2024, BRIN Akan Pilih 10 Tema Riset Sosial dan Humaniora

fublin